Halaman

Alamanda

Nama Daerah:
Sunda: Lame areuy
Jawa: Alamanda
Nama Latin:
Allamanda hendersoni Bull, ex Domb
Klasifikasi:
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Apocynales
Suku: Apocynaceae
Marga: Allamanda
Jenis Allamanda cathartics L

Ciri-ciri:
Habitus: Perdu, tinggi 4-5 m
Batang: Berkayu, bulat, berbaring, berbuku-buku, tiap buku terdapat daun yang melinglar, empat sampai lima, bergetah, percabangan monopodial, cabang muda hijau,atas ungu, putih kehijauan
Bunga: Majemuk, bentuk tandan, berkelamin dua, di ujung cabang dan ketiak daun, tangkai silindris, pendek, hijau, kelopak bentuk lanset, Permukaan halus, hijau, benang sari tertancap pada mahkota, mahkota berseling pada lekukan, tangkai putik silindris, kepala putik bercangap dua, kuning, mahkota bentuk terompet atau corong, permukaan rata kuning
Akar: Tunggang, putih telur
Buah: Kotak, bulat, diameter + 1,5 cm
Biji: Bentuk segitiga, masih muda hijau keputih-putihan setelah tua hitam
Daun: Tunggal, lonjong, tepi rata melipat ke bawah, ujung dan pangkal meruncing, panjang 5-16 cm,lebar 2,5-5 cm, tebal, pertulangan menyirip hijau
Kandungan Kimia:
Daun Allamanda cathartica mengandung alkaloida, kulit batang dan buah-nya mengandung saponin, di samping itu kulit batangnya juga mengandung tanin dan buahnya mengandung flavonoida dan polifenol.
Khasiat:

Daun Alamanda berkhasiat untuk penawar keracunan. Untuk penawar keracunan dipakai ± 15 gram daun segar Allamanda ca-thartica, dicuci, direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum dua kali sama banyak selang satu jam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar